Kamis, 23 Januari 2014

Sejarah Musik Jepang

March 25, 2013 — Leave a comment
Sejarah Musik Jepang 

      Sejarah Musik Jepang, kali ini kita bakal bahas soal sejarah musik jepang sob. Musik di jepang sama seperti negara lainnya terdapat musik tradisional jepang dan juga musik modernnya. Dari segi fashion dalam bermusik, musik di jepang memang sangat mempengaruhi anak muda di seluruh dunia. seperti yang kita kenal ada J Rock dan ada juga J Pop, mungkin untuk saat ini orang indonesia mengenal JKT 48 yang di adaptasi dari idol grup (sejenis girlband) dari jepang. Oke deh daripada basa-basi mending kita langsung ke pusat ceritanya sob, tentang sejarah musik jepang mulai dari yang tradisional sampai ke modern.
    Sejarah musik jepang kita awali dengan musik di jepang disebut dengan ONGAKU, yang bisa berarti suara yang menyenangkan. Dalam sejarah musik jepang, jepang merupakan pasar musik terbesar kedua dunia setelah amerika serikat. Kita lanjut sob, sejarah musik jepang tradisional yang paling tua adalah SHOMYO dan GAGAKU. Gagaku merupakan jenis musik klasik yang dimainkan pada pengadilan imperial sejak periode Heian, Kagurata, Azumaasobi dan Yamatouta. Sejarah musik jepang berlanjut The Biwa atau suatu bentuk kecapi berleher pendek dan dimainkan oleh sekelompok penyanyi keliling yang digunakan untuk mengiringi cerita. Selain itu, ada juga kelompok-kelompok musisi buta keliling yang dibentuk, khususnya di daerah Kyushu. Musisi ini dikenal dengan Moso atau biksu buta. Mereka berkeliling dan melakukan berbagai ceramah agama.
Sejarah musik jepang berlanjut ke TAIKO, taiko merupakan drumnya orang jepang. Musik taiko dimainkan dengan drum besar, di masa lalu taiko digunakan selama pertempuran untuk mengintimidasi musuh dan perintah untuk berkomunikasi. Kemudian taiko digunakan dalam musik religius Buddhisme dan Shinto. Di tahun 1970-an, pemerintah jepang mengalokasikan dana untuk melestarikan kebudayaan jepang, sehingga kemudian benyak terbentuk kelompok masyarakat taiko. Taiko kemudian menyebar ke seluruh dunia, terutama Amerika Serikat.
Sejarah musik jepang berlanjut ke lagu-lagu rakyat jepang yang disebut dengan MIN’YO. Min’yo dapat dikelompokan dan diklasifikasikan dalam banyak cara namun dengan dengan empat kategori pemikiran utama, yaitu lagu pekerjaan, lagu keagamaan (seperti sato kagura, sebuah bentuk musik Shintoist), lagu yang digunakan untuk pertemuan seperti pernikahan, pemakaman dan festival, dan juga lagu anak-anak (warabe uta). Dalam min’yo, penyanyi biasanya disertai dengan kecapi tiga senar atau dikenal dengan Shamisen, taiko drum, dan seruling bambu yang disebut dengan Shakuhachi. Instrumen lainnya yang dapat mengiringi min’yo juga ada seruling melintang yang dikenal dengan Shinobue, sebuah lonceng yang dikenal dengan Kane, dan instrumen utama adalah Sanshin, dan semua instrumen tersebut adalah instrumen tradisional. Namun, instrumen modern seperti gitar listrik dan synthesizers juga digunakan dapat digunakan untuk mengiringi min’yo.
Kita lanjutkan sob sejarah musik jepang, umui, lagu-lagu religius, shima uta dan lain-lain sangat populer dalam sejarah musik jepang. Dalam sejarah musik jepang ada satu lagi musik tradisional jepang, yaitu musik rakyat Okinawan. Pada awalnya musik rakyat ini sering disertai oleh Sanshin sedangkan di daratan jepang Shamisen menyertai sebagai gantinya. Instrumen lainnya termasuk Okinawan Sanba, taiko dan yubi-bue


Sejarah Musik Jepang Modern

Itu dia tadi sejarah musik jepang tradisional, dan sekarang kita bahas sejarah musik jepang era modern. Dimulai saat Restorasi Meiji diperkenalkan oleh musik barat, seorang birokrat bernama Izawa Shuji menggabungkan lagu seperti “Auls Lang Syne” dengan melodi pentatonik khas musik barat. Dan langsung menjadi populer di jepang. dua bentuk musik yang dikembangkan selama periode ini adalah Shoka dan Gunka. Disaat jepang menuju pergerakan demokrasi pada akhir abad ke-19, para pemimpin menyewa beberapa penyanyi untuk menyampaikan pesan mereka, karena saat itu para pemimpin biasanya dilarang berbicara di depan umum. Dan ini menjadikan para penyanyi jalanan yang disebut dengan Enka-shi menjadi populer. Dua pionirnya adalah Yoshida Naramatu dan Tochuken Kumoemon. Sejarah musik jepang berlanjut ke musik pop jepang yang kebarat-baratan dan disebut dengan Kayokyoku. Lagu “Kachusha no Uta” yang disusun oleh Shinpei Nakayama dan dinyanyikan oleh Sumako Matsui di tahun 1914, menjadi hit di kalangan enka-shi, dan merupakan salah satu bentuk rekaman pertama terlaris di jepang. kayokyoku menjadi nama yang besar, terutama setelah munculnya Misora Hibari di tahun 1950, musik tango dan musik latin lainnya, terutama musik kuba menjadi sangat populer di jepang saat itu. Sehingga munculah musik khas tango jepang yang disebut dengan Dodompa. Dan musik barat yang digabungkan dengan musik pop jepang sering disebut dengan Jpop. Dan dari situ sejarah musik jepang pun berkembang menjadi berbagai jenis musik. Dan mungkin salah satu yang populer adalah Jrock.
Ada dua jenis dalam musik tradisional Jepang: seni musik dan musik yang diterapkan pada drama. Seni musik memiliki beberapa gaya yang berbeda, masing-masing yang didirikan secara terpisah di masing-masing periode sejarah Jepang. Secara umum, musik jepang lebih mengutamakan vocal dari pada instumennya. Selain itu, musik tradisional Jepang sering dikembangkan sebagai bagian dari drama seperti Noh, Kabukl, dan Bunraku. Contoh dari beberapa musik jepang adalah
Gagaku
Gagaku adalah musik yang dilakukan di Pengadilan terutama di kalangan kaum bangsawan dan berkuasa atas kelas. Gagaku diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu asli asing, asli jepang dan campuran. Dalam perkembangannya gagaku digunakan dalam musik kontemporer

b.   Noh-Noh

Pada akhir abad 14 berkembanglah seni drama Noh dengan sendiri yang disebut Nohgaku musik, dan menari yang dikenal sebagai Shimai. Noh sangat bergaya simbolis dan drama, dan biasanya dilakukan oleh beberapa musisi dan aktor laki-laki. Nohgaku memiliki dua elemen di dalamnya: vokal dan instrumental. Bagian vokal yang bernama Utai dilakukan oleh kedua pelaku dan chorus dari delapan laki-laki dan memberitahu jalan cerita. Biasa menceritakan kish perjuangan jaman dahulu.



Instrumen musik Jepang 



Kebanyakan genre musik Jepang sampai saat ini masih banyak yang menggunakan shamisen, atau tiga-gesekan alat musik paling sering disebut sebagai gitar Jepang. Dalam kouta, atau lagu singkat biasanya dinyanyikan oleh Geisha dan nagauta atau lagu lama seperti yang dilakukan di Jepang dan teater Kabuki noh, shamisen yang menyediakan backbone untuk instrumentasi. Sebuah evolusi dari jiuta atau bersahaja, gaya klasik shamisen musik dan dikembangkan oleh musisi buta Shirakawa Gunpachiro dan Takahashi Chikuzan adalah tsugaru-jamisen di mana terdapat lebih bebas dan improvisasi flashy fingerwork pada instrumen.

Instrumen lain yang paling sering digunakan di Jepang adalah musik Taiko, atau drum Jepang. Ketuk ini instrumen tanggal sejauh kembali sebagai 6. dan 7. Abad, dan selama masa perang itu digunakan terutama untuk menjaga musuh di teluk dan untuk menyampaikan perintah ke pejuang. Taiko yang datang dalam berbagai ukuran dan biasanya merupakan bagian integral dari ensembles khususnya musik selama festival.

Ada lainnya instrumen tradisional Jepang seperti biwa, pendek berkerah fretted lute; yang ryuteki, seruling yang terbuat dari bambu dan digunakan dalam gagaku yang merupakan gaya musik yang berhubungan dengan Jepang Imperial Court; yang kokyu, string diputar dengan instrumen sebuah busur yang memiliki bentuk, suara dan unik bohong ke Jepang tidak seperti shamisen. Yang berpola kokyu bahkan telah di non-tradisional seperti Jepang genre musik jazz dan blues.
Perkembangan pada akhir 19. Dan awal abad ke-20 membuka telinga dari orang Japanese ke genre baru seperti enka, di Jepang versi Amerika sensasionil negara ballads, pop atau kayokyoku Barat. Kayokyoku nanti berkembang ke J-pop Jepang atau pop – sebuah
gaya yang lebih pasti dengan pengaruh Barat. Rock and roll dengan sweeping seluruh dunia pada tahun 1960-an dan 1970-an, J-rock atau rock Jepang yang menyerang scene musik Jepang juga. 



Alat Musik


Alat musik yang digunakan dalam musik jepang biasanya alat musik gesek atau petik sepertishaisen (1.1)



Shamisen

Selain samisen juga sering digunakan  alat musik biwa (1.2)
Selain  kedua alat musik tersebut  masih ada alat musik yang lain seperti:
Shoko, ko tsumi, o tsumi, taiko, sho, ryutekinokan,hichiriki dan masih banyak lagi.

biwa

Selasa, 21 Januari 2014

music in my blog

lagu-lagu coldplay yg terpopuler

1. paradise


"Paradise" adalah sebuah lagu oleh band rock alternatif Britania Raya Coldplay. Lagu ini dirilis pada 12 September 2011 sebagai singel kedua dari album ke-5 mereka, Mylo Xyloto.[2] Lagu ini melakukan debut di radio pada 7.50 pagi pada The Chris Moyles Show (BBC Radio 1) pada 12 September 2011.[3][4]

2.Viva la Vida

Viva la Vida or Death and All His Friends, atau sering disebut Viva la Vida saja, adalah album studio keempat oleh band rock alternatif Inggris Coldplay yang dirilis pada tanggal 11 Juni 2008 di Parlophone. Lirik di album ini berisi rujukan pada kehidupan, kematian, dan peperangan.


3. The Scientist

lagu cold play yg paling memilukan......

4. Atlas


"Atlas" is a song written and recorded by British alternative rock band Coldplay for The Hunger Games: Catching Fire – Original Motion Picture Soundtrack, the soundtrack to the 2013 American science-fiction adventure film The Hunger Games: Catching Fire.[2] It was released digitally as the lead single from the soundtrack on 6 September 2013 worldwide, and on 8 September in the United Kingdom. The song was accompanied by a lyric video, which also premiered on 6 September.

5. Hurts like heaven

Hurts Like Heaven" is a song by British rock band Coldplay. It was written by all members of the band and producer Brian Eno for Coldplay's fifth studio album, Mylo Xyloto. The song was released as the album's fifth and final single on 27 July 2012.